Selenium: Nutrisi Penting untuk Cegah Kanker dan Dukung Kesehatan

Selenium: Nutrisi Penting untuk Cegah Kanker dan Dukung Kesehatan

Selenium adalah mineral esensial yang memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan tubuh. Ditemukan pada tahun 1817, selenium dikenal karena kemampuannya mendukung sistem imun, melindungi jantung, dan bahkan membantu mencegah kanker. Mineral ini mudah ditemukan dalam berbagai makanan sehari-hari, menjadikannya bagian integral dari pola makan sehat. Namun, asupan slenium harus diperhatikan dengan cermat untuk mencegah risiko kesehatan akibat konsumsi berlebihan. Artikel ini akan membahas manfaat slenium, sumber makanannya, dan panduan konsumsi yang aman untuk tubuh yang lebih sehat.

Memahami Selenium dan Perannya dalam Tubuh

Selenium terdiri dari dua jenis utama: organik (seperti selenomethionine dan selenocysteine) dan anorganik (seperti selenate dan selenite). Bentuk organik berasal dari sumber hidup, seperti tumbuhan dan hewan, yang mengandung atom karbon, sedangkan bentuk anorganik berasal dari sumber tak hidup, seperti mineral di tanah atau air. Tubuh manusia mampu memproses kedua bentuk ini untuk mendukung fungsi penting, seperti metabolisme, perbaikan DNA, dan perlindungan sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

Namun, konsumsi slenium yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan, yang dalam kasus parah dapat merusak organ atau bahkan berakibat fatal. Oleh karena itu, penting untuk mematuhi pedoman asupan harian dan berkonsultasi dengan tenaga medis jika Anda berencana menggunakan suplemen.

Kebutuhan Selenium dan Sumber Makanannya

Berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan slenium harian adalah sebagai berikut:

  • Pria dewasa: Sekitar 30 mikrogram per hari.
  • Wanita dewasa: Sekitar 24–25 mikrogram per hari.

Selenium dapat diperoleh dari berbagai makanan sehat, termasuk:

  • Kacang Brazil: Sumber slenium terkaya, cukup 1–2 butir untuk memenuhi kebutuhan harian.
  • Seafood: Ikan seperti tuna, sarden, dan makarel kaya akan slenium.
  • Daging dan unggas: Daging sapi, ayam, dan kalkun menyediakan slenium dalam jumlah cukup.
  • Produk susu: Susu, yogurt, dan keju mengandung slenium dalam jumlah sedang.
  • Biji-bijian dan jamur: Nasi merah, quinoa, dan jamur shiitake adalah pilihan yang baik.

Dengan pola makan yang bervariasi, kebutuhan selenium dapat terpenuhi tanpa suplemen tambahan.

5 Manfaat Kesehatan Selenium yang Perlu Diketahui

Selenium menawarkan sejumlah manfaat kesehatan yang didukung oleh penelitian ilmiah. Berikut adalah lima manfaat utama, sebagaimana dilansir dari Healthline pada 10 Juli 2025:

1. Mengurangi Risiko Kanker

Slenium berpotensi menurunkan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, paru-paru, usus besar, dan prostat. Manfaat ini berasal dari kemampuannya untuk:

  • Melindungi DNA dari kerusakan akibat radikal bebas.
  • Mengurangi stres oksidatif dalam tubuh.
  • Meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.
  • Menghambat pertumbuhan sel kanker.

Sebuah tinjauan terhadap 69 penelitian dengan lebih dari 350.000 partisipan menunjukkan bahwa kadar slenium tinggi dalam darah dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih rendah. Namun, efek ini lebih signifikan ketika slenium diperoleh dari makanan alami, bukan suplemen.

2. Menjaga Kesehatan Jantung

Selenium membantu menjaga kesehatan jantung melalui:

  • Pengurangan peradangan, salah satu penyebab utama penyakit kardiovaskular.
  • Perlindungan terhadap kerusakan pembuluh darah akibat radikal bebas.
  • Penurunan risiko penyakit jantung hingga 24% dengan peningkatan kadar slenium sebesar 50%, berdasarkan analisis dari 25 studi observasional.

Mengonsumsi makanan kaya slenium dapat mendukung kesehatan jantung dalam jangka panjang.

3. Bertindak sebagai Antioksidan Kuat

Sebagai antioksidan, selenium melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Manfaatnya meliputi:

  • Menetralkan radikal bebas berlebih untuk mencegah kerusakan sel.
  • Mengurangi stres oksidatif yang dapat memicu penyakit kronis.
  • Mendukung fungsi metabolisme dan perlindungan terhadap infeksi.

Peran ini menjadikan slenium kunci dalam menjaga kesehatan sel dan organ tubuh.

4. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Selenium memperkuat daya tahan tubuh dengan cara:

  • Mengurangi peradangan yang dapat melemahkan sistem imun.
  • Meningkatkan aktivitas sel kekebalan untuk melawan infeksi.
  • Membantu tubuh melawan penyakit seperti flu, tuberkulosis, dan hepatitis C.

Penelitian menunjukkan bahwa suplemen slenium dapat meningkatkan kekebalan tubuh pada individu dengan kondisi tertentu, meskipun sumber alami tetap menjadi pilihan terbaik.

5. Berpotensi Meredakan Gejala Asma

Selenium dapat membantu mengelola gejala asma, penyakit kronis yang ditandai dengan peradangan saluran napas. Manfaatnya meliputi:

  • Mengurangi stres oksidatif yang memperburuk gejala asma.
  • Menekan peradangan untuk memudahkan pernapasan.
  • Berpotensi meredakan gejala seperti mengi dan sesak napas.

Namun, penelitian tentang hubungan selenium dan asma masih memerlukan studi lebih lanjut untuk hasil yang lebih pasti.

Cara Aman Mengonsumsi Selenium

Untuk memanfaatkan manfaat selenium tanpa risiko, perhatikan tips berikut:

  • Pilih sumber alami: Makanan seperti kacang Brazil, ikan, dan telur lebih aman dibandingkan suplemen.
  • Patuhi dosis harian: Ikuti rekomendasi 24–30 mikrogram per hari untuk menghindari kelebihan.
  • Konsultasi dengan dokter: Penting untuk individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang mempertimbangkan suplemen.

Selenium adalah mineral penting yang mendukung kesehatan tubuh melalui perannya sebagai antioksidan, pelindung jantung, dan penguat sistem imun. Dengan mengonsumsi makanan kaya slenium secara teratur, Anda dapat memanfaatkan manfaatnya untuk mencegah kanker, menjaga kesehatan jantung, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Pastikan untuk mematuhi pedoman asupan harian dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika diperlukan. Dengan pendekatan yang tepat, slenium dapat menjadi sekutu penting untuk gaya hidup sehat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *