Kenali 5 tanda awal serangan jantung yang muncul di malam hari, seperti nyeri dada dan sesak napas. Waspada gejala ini untuk cegah risiko fatal. Baca selengkapnya di sini! Serangan jantung sering datang tanpa peringatan jelas, terutama saat malam hari ketika tubuh sedang istirahat. Mengenali tanda awal serangan jantung sangat penting untuk mencegah komplikasi fatal. Gejala seperti nyeri dada, sesak napas, hingga mual bisa muncul tiba-tiba di tengah malam. Dengan pemahaman yang tepat, Anda bisa bertindak cepat untuk menyelamatkan nyawa. Berikut lima gejala kunci yang perlu diwaspadai, berdasarkan saran ahli kardiologi.
Baca juga: Diet Viral: Makan Banyak, Tetap Langsing dengan Volume Eating
Mengapa Serangan Jantung Sering Terjadi di Malam Hari?
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat, sering kali akibat penyumbatan arteri oleh plak. Menurut American Heart Association, risiko serangan jantung meningkat di malam hari karena perubahan ritme sirkadian tubuh. Saat tidur, tekanan darah dan detak jantung cenderung turun, tetapi stres atau kondisi seperti sleep apnea bisa memicu ketidakseimbangan. Oleh karena itu, memahami tanda awal serangan jantung menjadi langkah krusial untuk pencegahan.
Data dari Kementerian Kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa penyakit jantung menyumbang 15% kematian tahunan di Indonesia pada 2024. Banyak kasus terjadi di malam hari karena gejala awal sering diabaikan. Dengan demikian, kesadaran tentang gejala ini dapat menurunkan angka kematian. Selain itu, gaya hidup seperti merokok atau pola makan tinggi lemak meningkatkan risiko, membuat deteksi dini semakin penting.
1. Nyeri atau Ketidaknyamanan di Dada
Gejala paling umum dari tanda awal serangan jantung adalah nyeri dada yang terasa seperti tekanan atau remasan. Rasa sakit ini bisa muncul tiba-tiba di malam hari, membangunkan Anda dari tidur. “Nyeri ini sering digambarkan seperti beban berat di dada,” kata Dr. Budi Santoso, kardiolog dari RS Jantung Harapan Kita, dalam wawancara pada Oktober 2025. Nyeri dapat berlangsung beberapa menit atau hilang-timbul. Oleh karena itu, jangan abaikan ketidaknyamanan ini, terutama jika berulang.
Sekitar 10% kasus nyeri dada pada malam hari dilaporkan sebagai gejala serangan jantung, menurut studi di Journal of Cardiology. Nyeri ini kadang menjalar ke lengan, leher, atau rahang. Dengan demikian, segera cari bantuan medis jika rasa sakit bertahan lebih dari lima menit.
2. Sesak Napas yang Tidak Wajar
Sesak napas menjadi tanda awal serangan jantung yang sering muncul di malam hari. Anda mungkin terbangun dengan napas terengah-engah, seolah-olah kekurangan udara. Gejala ini terjadi karena jantung kesulitan memompa darah yang cukup untuk memasok oksigen. Selain itu, kondisi ini bisa disertai keringat dingin atau rasa panik.
Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, sesak napas sering menjadi tanda awal pada wanita dan lansia. Oleh karena itu, waspadai jika Anda merasa sulit bernapas tanpa alasan jelas, terutama saat berbaring. “Jika sesak napas muncul tiba-tiba di malam hari, segera hubungi layanan darurat,” saran Dr. Budi. Dengan demikian, respons cepat dapat mencegah kerusakan jantung lebih lanjut.
3. Mual, Muntah, atau Gangguan Pencernaan
Tanda awal serangan jantung tidak selalu terasa di dada. Beberapa orang, terutama wanita, mengalami mual, muntah, atau rasa tidak nyaman di perut yang mirip gangguan pencernaan. Gejala ini sering disalahartikan sebagai masalah lambung. Namun, jika mual muncul bersama keringat dingin atau pusing di malam hari, waspadalah.
Studi di European Heart Journal (2024) melaporkan bahwa 30% pasien serangan jantung melaporkan gejala gastrointestinal sebelum kejadian utama. Oleh karena itu, perhatikan jika keluhan ini tidak biasa atau disertai gejala lain. Dengan demikian, pemeriksaan medis segera dapat mengonfirmasi penyebabnya.
4. Keringat Dingin yang Berlebihan
Keringat dingin mendadak menjadi salah satu tanda awal serangan jantung yang khas di malam hari. Tubuh Anda mungkin terasa basah kuyup meski suhu kamar normal. Keringat ini sering disertai rasa lemas atau pusing, menandakan stres pada sistem kardiovaskular. Selain itu, gejala ini lebih sering terjadi pada pria, menurut laporan American College of Cardiology.
“Keringat dingin adalah respons tubuh terhadap penurunan aliran darah ke jantung,” jelas Dr. Anita Sari, kardiolog berbasis di Jakarta. Oleh karena itu, jangan anggap remeh jika Anda terbangun dengan tubuh basah oleh keringat tanpa alasan jelas. Dengan demikian, segera konsultasikan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
5. Pusing atau Rasa Lemas Mendadak
Pusing atau kehilangan keseimbangan di malam hari bisa menjadi tanda awal serangan jantung. Gejala ini terjadi ketika otak kekurangan oksigen akibat gangguan aliran darah. Sekitar 5% pasien serangan jantung melaporkan pusing sebagai gejala awal, menurut data Cleveland Clinic. Selain itu, rasa lemas yang ekstrem, seolah-olah energi terkuras, sering menyertai.
Wanita lebih sering mengalami gejala ini dibandingkan pria, menurut studi 2024 dari Heart Rhythm Society. Oleh karena itu, jika Anda terbangun dengan pusing atau lemas yang tidak wajar, segera periksa kondisi Anda. Dengan demikian, tindakan cepat dapat mencegah kerusakan permanen.
Langkah Cepat Saat Tanda Awal Muncul
Jika Anda mengalami salah satu tanda awal serangan jantung, jangan tunda mencari bantuan. Hubungi layanan darurat seperti 118 atau kunjungi rumah sakit terdekat. Menurut Kementerian Kesehatan, penanganan dalam 60 menit pertama—dikenal sebagai “golden hour”—dapat meningkatkan peluang bertahan hingga 80%. Selain itu, simpan aspirin dosis rendah di rumah untuk dikonsumsi saat darurat, atas saran dokter.
Baca juga: Keracunan Makanan: 4 Makanan dan Minuman yang Dipercaya Mengatasinya, Benarkah Efektif?
Pencegahan juga krusial. Kurangi risiko dengan menjaga pola makan rendah lemak, berhenti merokok, dan rutin berolahraga. Dengan demikian, Anda dapat mengurangi kemungkinan serangan jantung di masa depan.
Penutup: Jangan Abaikan Tanda Awal Serangan Jantung
Singkatnya, lima tanda awal serangan jantung di malam hari meliputi nyeri dada, sesak napas, mual, keringat dingin, dan pusing. Mengenali gejala ini memungkinkan tindakan cepat untuk menyelamatkan nyawa. Dengan kesadaran yang lebih baik, masyarakat dapat mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular. Dr. Budi Santoso menegaskan, “Deteksi dini adalah kunci untuk mencegah kematian akibat serangan jantung.” Oleh karena itu, waspadai tubuh Anda dan konsultasikan gejala mencurigakan segera. Masa depan yang lebih sehat dimulai dari kewaspadaan hari ini.